EKSPRESI DI BALIK DINDING LEMBAGA

Buku EKSPRESI DI BALIK DINDING LEMBAGA menghadirkan refleksi pengalaman yang dikemas dalam bingkai psikologi sosial tentang kehidupan anak-anak binaan di lembaga. Setiap bab membuka jendela emosi, peristiwa, dan interaksi yang sarat makna, mulai dari sapaan sederhana dalam Hallow, Semua, cerita pembelajaran calistung, hingga kegiatan bakti sosial yang memperlihatkan betapa senyuman bisa menjadi bentuk komunikasi sosial yang kuat di tengah keterbatasan. Buku ini tidak hanya mendokumentasikan peristiwa, tetapi juga mengurai makna senyuman sebagai simbol harapan, perlawanan, dan kekuatan psikologis.

Perjalanan kisah berlanjut pada momentum khusus seperti Valentine Day dan Ramadhan Ceria, di mana ekspresi kebersamaan terwujud dalam nuansa religius maupun sosial yang penuh warna. Narasi sederhana tentang Sepaket Ayam Geprek menjadi gambaran betapa kebahagiaan anak binaan dapat tercipta dari hal-hal kecil yang penuh makna. Bab Puncak Acara menandai pertemuan emosional yang memperlihatkan senyuman sebagai tanda keberhasilan merajut kebersamaan. Buku ini menunjukkan bahwa di balik dinding keras sebuah lembaga, selalu ada ruang empati yang dapat tumbuh subur.

Akhirnya, bab Bentuk Kenangan dan Farewell Day menghadirkan refleksi mendalam mengenai perpisahan, ingatan, dan warisan emosi yang tertinggal. Senyuman anak binaan menjadi simbol yang melampaui batas ruang dan waktu, menandakan keteguhan hati dalam menghadapi kehidupan. Melalui kisah-kisah ini, pembaca diajak memahami bahwa senyuman bukan sekadar ekspresi wajah, tetapi bahasa sosial yang sarat nilai kemanusiaan, menjadi pengingat bahwa setiap individu berhak untuk bahagia meski berada dalam keterbatasan.